Senin, 22 Februari 2010

Passion yang tersisihkan

Enam bulan pengangguran membuat tangan gue gatel-gatel. Bukan. Bukan digigit nyamuk. Dan, jelas juga bukan panu. Gue nggak jorok, kali. Gue mandi sehari tiga kali, minimal. Tangan gue gatel karena udah lama sekali gue meninggalkan hobi 'membuat'.

Sebetulnya hobi gue banyak. Gue suka baca buku. Buku apa aja gue baca, kecuali Come Come Paradise. Gue juga suka masak, melipat kertas, menggunting dan menempel, merobek halaman majalah, dan lain-lain. Untuk singkatnya, sebagian besar hobi gue dapat dirangkum menjadi membuat. membuat masakan, membuat origami, membuat kliping, membuat baju. Gue pengen belajar membuat anak juga. Tapi, yang ini harus menunggu. Alat dan bahan yang dibutuhkan masih harus dicari.

Singkat cerita, semenjak tuntutan menyelesaikan skripsi menyita perhatian dan waktu gue, banyak hal yang akhirnya harus tersisihkan. Ditambah lagi, pada waktu yang bersamaan, banyak hal yang terjadi. Hal-hal yang menguras kemampuan intelektual dan emosional gue. Akhirnya, hobi membuat pun terpaksa harus gue simpen dulu.

Gue ingat, gue jadiin satu semua kotak-kotak perkakas gue (berisi gunting, lem, kertas lipat, perforator, benang berbagai warna, jarum berbagai ukuran, dll) dan gue simpan di lemari yang paling jarang dibuka di kamar gue. Ditumpuk-tumpuk sama kacamata-kacamata yang udah nggak gue pake, kamera SLR rusak (padahal beli di Jepang), dan koleksi kotak-kotak kemasan makanan gue. Buku-buku folio berisi sobekan majalah pun gue simpan di dalam kardus, barengan sama koleksi lengkap Harry Potter, berbagai novel Harlequin, chicklit komplit, dan buku-buku teks waktu kuliah yang isinya nggak nyambung sama skripsi gue. Satu-satunya hiburan gue hanya laptop, yang langsung masuk rumah sakit begitu gue dinyatakan lulus sebagai sarjana. Kasihan kau, laptop!

Semenjak jadi pengangguran yang sibuk (dengan urusan domestik), gue jadi punya banyak sekali waktu luang. Tentunya sebagian buat menulis, tidur siang, dan nonton dorama Korea serta Spongebob dan Naruto. Tapi, di waktu luang yang nggak gue pake untuk menulis, tidur siang, maupun nonton, gue jadi banyak melamun. Memang, melamun adalah pekerjaan seorang penulis fiksi.

Fortunately, ketika melamun, gue butuh ruang yang lebar dan bersih. Dan, akhirnya membuat gue menyadari bahwa kamar gue berantakan. Dalam usaha merapikan kamar, gue menyadari betapa meja gue berantakan. Ketika berusaha meletakkan segala hal pada tempatnya, gue menyadari betapa isi kepala gue berantakan. Kertas-kertas di meja gue kebanyakan bekas draft skripsi yang sayang kalo dibuang. Jumlahnya mungkin satu rim lebih beberapa puluh lembar. Di belakangnya, bagian yang kosong tak terpakai dipenuhi tulisan tangan gue yang miring ke-sana-kemari. Tulisannya antara lain "tokoh utama perempuan teman sekelas tokoh utama laki-laki" dan yang mirip-mirip dengan itu. Ide-ide mentah juga banyak sekali di draft di SE Z610i gue dan di buku kecil yang selalu gue bawa ke mana-mana. Akhirnya, gue memutuskan, gue butuh sebuah buku khusus untuk menyimpan ide mentah cerita gue. Terus, gue memutuskan untuk sekalian bikin buku resep dan agenda 2010. Mumpung, 2010 belum terlalu larut.

Nah! Ketika gue lagi browsing gambar-gambar buat ditaro di sampul buku-buku itu, gue nyasar ke web-web favorit gue dulu. Cut out and keep, craftster, dan beberapa lagi yang gue lupa namanya dan file-nya masih ada di laptop yang sedang koma. Singkat cerita, passion yang tersisihkan itu sekarang membuat gue semakin insomnia. Sakit punggung juga semakin parah karena sering membungkuk kalau menjahit. Luka bakar juga semakin banyak karena sering kecipratan minyak kalau masak, dan kenyunyuk loyang panas waktu ngeluarin dari oven. *menghela napas* Menekuni hobi itu memang sangat menyenangkan, teman!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar