Sabtu, 14 Februari 2009

Bakmi Legit

Akhir 2008 lalu, untuk keperluan peluncuran The Devil Loves Cinnamon, gue butuh koneksi internet A.S.A.P. Menyebalkannya: baru —lima menit berlalu setelah gue offline dan berleha-leha di kamar ber-AC—lah, pihak penerbit mengabari gue bahwa mereka butuh reply sesegera mungkin dari email yang baru mereka kirim. Yang lebih menyebalkannya: lampu PPP di modem gue nggak mau nyala. Yang semakin menyebalkannya: di Pamulang—meskipun sudah berdiri Pamulang Square dan sedang dibangun satu Square lagi yang gue belom tau namanya—tidak ada satu pun tempat yang memfasilitasi wireless connection, kecuali UnPam. Tapi, kan, nggak mungkin, dong, gue ujug-ujug main ke kampus orang sekedar numpang mengunduh sebuah dokumen.
Mau nggak mau, pergilah gue ke BSD naik angkot sambil menggendong Scarlet dalam chocolate quilted bag gue. BSD sangat bersahabat, tentunya. Meski semua bangku empuk di hot-spot area-nya penuh dengan manusia, satpam baik hati menunjukkan kepada gue tempat lain yang nggak termasuk hot-spot area tapi kecipratan wireless connection. Selesai mengunduh, gue pun bergegas menggendong Scarlet melalui perjalanan yang jauh lebih panjang—karena lagi jam orang pulang kantor—kembali ke Pamulang. Gue harus mencetak dokumen yang udah gue download itu, gue tanda tangan dan gue fax kembali ke kantor penerbit. FYI, printer di rumah gue udah lama rusak. Yah, lo bisa bayangkan, lah, bagaimana perjalanan gue hari itu. Btw, akhirnya, setelah gue mencoba mengirimkan kembali dokumen itu—via fax—ternyata semua orang di kantor penerbit telah berada dalam perjalanan menuju rumah masing-masing. *sigh*
Dua paragraf di atas sebenarnya cuma pengen menggambarkan betapa koneksi tanpa kabel telah mengirim gue ke neraka dengan ketidakhadirannya dalam jangkauan. Tapi, sekarang, gue tidak perlu lagi mengalami hal itu. Ha! Ha! Ha! Ha! Entah orang Pamulang mana yang dengan sangat baik hatinya—dan pandai melihat peluang keuntungan, tentunya—telah membuka sebuah tempat nogkrong baru di Pamulang. Namanya Bakmi Legit.
Gampang banget, deh, jatuh cinta sama tempat ini. Bakmi Legit adanya di pinggir Jl. Pajajaran, deket Lapangan Tenis. Tempatnya sangat eye catching karena dia pasang papan nama besar di depannya.
Bakmi Legit memfasilitasi koneksi internet tanpa kabel yang sangat kuat dan cepat. Tempatnya juga nyaman banget. Ada kolam ikannya, dihuni oleh banyak ikan koi dan dua ekor kura-kura. Ada ayunan kayu yang jadi favorit adek bungsu gue. Ada juga fasilitas BBQ.
Makanannya juga nggak mahal-mahal banget. Gue pernah pesen ice chocolate, ice cappucinno, ice lemon tea, guava fresca (jambu batu + strawberry + lemon + susu + gula tebu), bubur ayam, mie ayam, mie ayam spesial (mie ayam + kuah + jamur + pangsit goreng + pangsit rebus + baso), jus alpukat, sop buntut goreng + nasi, french fries plus groliette (semacam chocolate cake) dan cuma bayar 150rb lebih dikit. Kalo soal rasa, tergantung selera, kali, ya? Menurut gue, ice chocolate, mie ayam dan sop buntutnya enak aja. Ice cappucinno dan groliette-nya mengecewakan. Tapi, guava fresca, frech fries dan fruit punch-nya enaaaaaak banget!
Gue betah banget di sana dan pernah online sampai berjam-jam. Nggak diusir, dong! Kan, pesen makanannya buanyaaaak! Hehehe... Pokoknya, di Pamulang perlu ada lagi tempat-tempat kayak gini. Tingkat kebutuhannya tinggi dan sayang banget kalo nggak terpenuhi. Kalo ada yang mau modalin, gue mau, kok, mengelola tempat kayak gini. Cake bikinan gue, rasanya pasti lebih oke. Hehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar